Sabtu, 15 Januari 2011

PRASANGKA DISKRIMINASI DAN ETNOSENTRISME

1. PERBEDAAN PRSANGKA DAN DISKRIMINASI

Sikap negatif terhadap sesuatu disebut prasangka. Walaupun dapat digaris bawahi bahwa prasangkan dapat juga dalam pengertian positif. Tidak sedikit orang-orang yang mudah berprasangka, namun banyak juga orang-orang yang lebih sukar untuk berprasangka. Seorang yang mempunyai prasangka rasial, biasanya bertindak diskriminatif tanppa berlatar belakang pada suatu prasangka. Demikian juga sebaliknya, seseorang yang berprasangka dapat saja berperilaku tidak diskriminatif.

SEBAB- SEBAB TIMBULNYA PRASANGKA DAN DISKRIMINASI

A. Berlatar belakang sejarah

Orang-orang berkulit putih sebagai tuan dan orang-orang Negro berstatus sebagai budak. Walaupun reputasi dan prestasi orang-orang Negro dewasa ini cukup dapat dibanggakan, terutama dalam bidang olahraga, akan tetapi prasangka terhadap orang Negro sebagai keladi kerusuhan dan keonaran belum sirna sampai dengan generasi-generasi sekarang ini.

B. Dilatarbelakangi oleh perkembangan sosio – kultural dan situasional

Suatu prsangka muncul dan berkembang dari suatu individu terhadap individu lain, atau terhadap kelompok sosial tertentu manakala terjadi penurunan status atau PHK oleh pimpinan perusahaan terhaadap karyawannnya.

Harta kekayaan oran-orang kaya baru, diprasangkai bahwa harta-harta itu didapat dari usaha yang tidak halal. Antara lain dar usaha korupsi dan pennyalahgunaan wewenang sebagai pejabat dan lain sebagainya.

C. Bersumber dari faktor kepribadian

Keadaan frustasi dari beberapa orang atau kelompok sosial tertentu merupakan kondisi yang cukup menimbulkan tingkah laku agresif. Tipe authoritarian personality adalah sebagai ciri kepribadian seseorang yang penuh prasangka, engan ciri-ciri bersifat konservatid dan tertutup.

D. Berlatar belakang dari perbedaan keyakinan, kepercayaan, dan Agama.

Bisa ditambah lagi dengan perbedaan pandangan politik, ekonomi, dan Ideologi. Prasangka yang berakar dari hal-hal tersebut di atas dapat dikatakan sebagai suatu prasangka yang bersifat Universal.

1.2 DAYA UPAYA UNTUK MENGURANGI / MENGHILANGKAN PRASANGKA DAN DISKRIMIASI

A. Perbaikan kondisi sosial ekonomi

Pemerataan pembangunan dan usaha peningkatan pendapatan bagi warga negara indonesia yang masih tergolong di bawah garis kemiskinan akan mengurangi adanya kesenjangan-kesenjangan sosial antar si kaya dan si miskin.

B. Perluasan kesempatan belajar.

Adanya usaha-usaha pemerintah dalam perluasan kesempatan belajar bagi seluruh warga negara Indonesia, paling tidak dapat mengurangi prasangka bahwa program pendidikan, teruama pendidikan tinggi hanya dinikmati kalangam menengah keatas.

C. Sikap terbuka dan sikap lapang.

Harus selalu disadari bahwa berbagai tantangan yang datang dari luar ataupun dari dalam negri, semuannya akan dapat merongrong kebutuhan negara atau bangsa. Kebhinekaan masyarakat berikut sejumlah nilai yang melekat, merupakan basis empuk bagi timbulnya prsangka, diskriminasi dan keresahan.

2. ETNOSENTRISME

Setiap suku bangsa atau ras tertentu memiliki ciri khas kebudayaan, yang sekaligus menjadi kebanggaan mereka. Suku bangsa, ras tersbut dalam kehidupan sehari-hari bertingkah laku sejalan dengan norma-norma, nilai-nilai yang terkandung dan tersirat dalam kebudayaan tersebut.

Suku bangsa, ras tersebut cenderung menganggap kebudayaan mereka sebagai salah sesuatu yang prima, riil, logis, sesuai dengan kodrat alam dan sebagainya. Segala yang berbeda dengan kebudayaan yang mereka miliki, dipandang sebagai sesuatu yang kurang baik, kurang estetis, bertentangan dengan kodrat alam dan sebagainya. Hal-hal tersebut dikenal sebagai ETNOSENTRISME, yaitu suatu kecendrungan yang menganggap nilai-nilai dan norma-norma kebudayaannya sendiri sebagai suatu yang prima, terbaik, mutlak, dan dipergunakannya sebagai tolak ukur untuk menilai dan membedakannya dengan kebudayaan lain.

Etnosentrisme nampaknya merupakan gejala sosial yang universal, dan sikap yang demikian biasanya dilakukan ecara tidak sadar. Dengan demikian etnosentrisme merupakan kecendrungan tak sadar untuk menginterpretasikan atau menilai kelompok lain dengan tolak ukur kebudayaannya sendiri.

0 comments:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Design by Enggar Ranu Hariawan | Best view with Mozilla Firefox 5.0.x version or above, at 1024x768 pixels resolution.

This site using Adobe Flash Player v9.0 or above and `Javascripts Enabled' on your browser

..