Revolusi Budaya
Suka tidak suka, mau tidak mau, saat ini kita sedang hidup dalam arus perobahan yang sangat dasyhat. Kemajuan teknologi—utamanya teknologi informasi-, manusia kini mengalami berbagai perubahan di segala aspek kehidupan. Dunia menjadi kecil, semua orang terkoneksi. Lewat teknologi informasi, apa saja perkembangan dapat diketahui. Sebuah revolusi peradaban manusia gelombang ketiga dengan kecepatan sangat tinggi.
Manusia membutuhkan jutaan, mungkin milyaran tahun untuk dapat tinggal secara menetap, meninggalkan kehidupan mengembara, dengan membangun pemukiman. Hal itu terjadi ketika mereka mampu membudidayakan tanaman dan hewan, kira-kira 10.000 tahun lalu.Pusat-pusat peradaban dunia dan kemajuan seringkali berasosiasi dengan kawasan yang mempunyai kesuburan tanah yang tinggi dan air yang cukup. Kawasan Sumeria di Irak, kawasan Nil, kawasan Sungai Kuning di Cina, dan berbagai kawasan subur lainnya di dunia adalah kawasan awal peradaban pertanian. Basis peradaban dibangun dari keberlimpahan pangan, dimana administrasi dan berbagai kemegahan selalu berasosiasi dengan eksplotasi dan manajemen sumber daya pertanian. Pemain utama peradaban pada masa itu adalah negara, yang berekspansi kemana-mana.
Revolusi industri baru terjadi kurang dari 300 tahun lalu-ketika James Watt menemukan mesin uap yang diikuti oleh berbagai penemuan lain di Eropah. Hal itu telah membuat ketergantungan manusia kepada alam semakin berkurang. Bahkan telah mengubah peradaban manusia dari kehidupan barbar, menjadi semakin barbar, untuk kemudian kembali menjadi manusia beradab.
Revolusi industri telah menjadikan hampir semua tempat di muka bumi dijajah oleh bangsa-bangsa Eropah, dan Amerika. Akibat dari kemajuan teknologi itu pula, bangsa-bangsa Asia, Afrika, dan Amerika Latin memperoleh kemerdekaan. Revolusi industri menjadikan penduduk kawasan pedesaan bermigrasi ke kawasan perkotaan dalam jumlah yang besar. Saat ini lebih setengah penduduk dunia tinggal di perkotaan, dan pada tahun 2030 jumlahnya akan mencapai hampir 70 persen. Industri dan kemajuan teknologi menjadi penyangga besar peradaban. Sumber kekayaan bangsa dan individu lebih berasosiasi dengan penguasan dan kepemilikan teknologi. Negara maju, kawasan maju, dan individu cemerlang hampir selalu terkait dengan kata industri, dan itulah yang terjadi pada paruh akhir revolusi industri yang dialami oleh Jepang, Korea Selatan, Brazilia, Cina, Taiwan, dan Malaysia. Revolusi industri membuat pemain besar peradaban berpindah dari negara kepada dunia usaha. Berbagai perusahaan Eropah menjelajah kemana-mana, dan bahkan mendikte negara untuk mengikuti kemauan mereka. Kekuatan kapital menjadi darah kemajuan, dan pada saat yang sama juga dapat menebarkan bisa racun yang membuat Asia, Afrika, dan Amerika Latin menjadi korban dari kebesaran Eropah.
Menjamurnya penggunaan produk digital, telah membentuk berbagai komunitas maya, interaksi sosial dan ekonomi yang dulu ditentukan ruang, dan waktu, kini tidak lagi relevan. Beragama informasi, mulai undangan perkawinan, berita kelahiran dan kematian, ucapan selamat dan dukacita, bahkan gossip pun cukup dikirim melalui sms. Dalam hitungan detik, ribuan, puluhan bahkan ratusan ribu dapat dijangkau. Penjualan dan pemasaran kini terjadi secara virtual tanpa harus menempuh jarak fisik dan memakan waktu yang lama.
Dunia pendidikan tak terkecuali. Sekolah Cyber -istilah untuk sekolah maya-membuat seluruh kelas yang sama dan terletak dimana-mana dapat belajar dan berinteraktif dengan satu guru. Administrasi kantor pun bisa dikerjakan di rumah, sehingga wanita akan dapat lebih banyak mengurus anak sambil bekerja. Kita bayangkan, dalam waktu relatif, banyak pengajian cyber yang akan tumbuh, yang berpusat di berbagai pesantren, yang akan melayani berbagai komunitas dengan kebutuhan yang beragam pula.
Pekembangan dunia digital sudah mancapai semua aspek dari segi bisnis, ekonomi, hiburan, transportasi, dll. Karena dengan digital dapat lebih efisien dan lebih akurat dalam proses pengerjaannya dibandingkan dengan kinerja manusia yang memiliki rasa lelah. Hal ini lah yang sudah dipakai di seluruh Negara didunia baik Negara maju maupun Negara berkembang, di dunia ekonomi seluruh pembisnis sudah dapat melakukan transaksi online diman transaksi tersebut dimana transaksi tersebut lebih bermanfaat karena kita dapat melakukan dimana saja dan dalam keadaan apa saja. Kita dapat menggunakan laptop, telepom genggam atau apa saja yang terkoneksi dengan internet unutk melakukan transaksi online.
Transaksi online menggunakan telepon genggam. Ini juga lah yang sudah menjadi perkembangan alat komunikasi didunia. Sekarang telepon genggam multifungsi dapat melakukan banyak hal tidak hanya untuk telepon atau sekedar mengirim pesan singkat. Telepon yang ada sekarang sudah mampu untuk melakukan banyak hal seperti menyimpan lagu, camera untuk mengambil gambar atau foto, akses internet untuk tambahan komunikasi, bahkan dari segi hiburan handphone sekarang sudah ada yang bisa untuk menonton televisi. Hamper semua orang di dunia ini sudah memiliki alat komunikasi tersebut bahkan pada zaman sekarang alat komunikasi itu sepertinya wajib baik dari kalangan atas, kalangan menengah maupun kalangan bawah. Dan sudah banyak orang yang menggantungkan hidupnya dengan handphone.
Tidak hanya didunia komunikasi, sarana umum juga sekarang sudah menggunakan digital yang dapat lebih efisien dan lebih teratur. Contohnya adalah lampu lau lintas. Itu merupakan salah satu alat digital yang sudah ada diseluruh tempat untuk mengatur arus lalu lintas sehingga tugas polisi dapat menjadi lebih ringan dengan ada nya lampu lalu lintas tersebut.
Hal-hal yang dibicarakan diatas adalah dari sisi positif dari dunia digital yang sangat cepat berkembang sehingga kita tidak dapat menghentikannya, tetapi dari sisi yang berbeda perkembangan dunia digital juga memiliki sisi negative.
Sisi negative dari perkembanagan dunia digital adalah penyalah gunaan perkembangan tekhnologi. banyak yang memanfaatkan perkembangan tekhnologi untuk melakukan hal yang jahat seperti pencurian, perampokan, penipuan dan untuk aksi pendukung teroris. Dari segi pencurian sudah banyak hacker yang menggunakan perkembangan tekhnologi unutk mengambil uang dari rekening orang lain yang tidak dia kenal. Dan ada pun dari segi penipuan sudah banyak orang yang menipu dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang menggunakan telepon genggam, dll. Dan sudah banyak yang menjadi korban.
Tidak hanya orang dewasa yang menjadi korban dari perkembangan dunia digital, hal yang paling parah adalah anak kecil yang menjadi korban yang sangat besar dari perkembangan dunia digital. Anak kecil sekarang sudah dapat menggunakan barang-barang dunia digital seperti akses internet tiada batas, hal yang anak kecil belum cukup umur untuk mengetahuinya tapi mereka dapat segera tau karena akses yang tiada batas di dunia internet. Anak kecil dan remaja sangatlah labil dan masih butuh bimbingan oleh karena itu peran orang tua sangat mempengaruhi perkembangan mental anaknya. Dan anak-anak zaman sekarang pun lebih suka menonton televisi dan bermain game dibandingkan dengan main teman-temannya diluar rumah yang menggerakan anggota tubuhnya.
Pengaruh Perkembanagan Dunia Digital Terhadap anak Pra Sekolah
Usia prasekolah merupakan suatu fase perkembangan fisik dan mental manusia yang sangat unik dan sarat dengan peristiwa belajar yang cukup menentukan bagi perkembangan pada fase selanjutnya. Pada fase ini, seorang anak akan terus melakukan proses “merekam” peristiwa-peristiwa belajar yang dianggap menarik dan menyenangkan. Pada fase ini muncul pula pengidolaan pada bentuk-bentuk atau pengalaman yang dianggap baik dan dijadikan sumber inspirasi dalam, sebagai bentuk aktivitas ekspresi. Sumber inspirasi tersebut dapat berasal berbagai media, salah satunya digital game.
Penelitian didasari oleh permasalahan mengenai bentuk-bentuk ekspresi anak yang dipengaruhi oleh stimulus aktivitas rutin yang dilakukannya, salah satunya bermain games. Bermain games secara sosial masih dipertentangkan sebagai sebuah aktivitas yang membawa manfaat tinggi terhadap perkembangan kejiwaan anak usia prasekolah namun demikian juga berdampak negatf. Pada kenyataannya, aktivitas bermain games tidak dapat dilepaskan dengan rutinitas anak usia prasekolah, terutama di perkotaan. Pada perkembangan selanjutnya, produk games memberikan beragam stimulus yang menghadirkan memori menyenangkan dan digunakan sebagai referensi dalam bentuk-bentuk ekspresi yang diciptakan oleh anak usia prasekolah tersebut.
Hingga saat ini masih terdapat dikotomi mengenai dampak digital game terhadap perkembangan kejiwaan anak, sehingga penggunaan digital game sebagai media pembelajaran formal masih dipertentangkan. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, secara ilmiah, penelitian ini bertujuan mengungkap pengaruh digital game terhadap eskpresi gambar anak usia prasekolah. Dengan pendekatan ini, dilakukan pengukuran secara kualitatif mengenai komponen-komponen pengalaman bermain digital game yang digunakan kembali oleh anak sebagai sumber imajinasi berkreasi dalam bentuk gambar eskpresi. Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan lima orang anak usia prasekolah dengan sebelas buah gambar ekspresi yang mereka buat sebagai sampel, dilakukan analisa terhadap obyek-obyek visual, bahasa rupa dan ikonisitas yang muncul dalam gambar-gambar tersebut.
Diketahui bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat antara aktivitas bermain digital game yang dilakukan anak dengan bentuk kreasi dalam gambar ekspresi. Hubungan tersebut berupa munculnya karakter-karakter dalam digital game dan peristiwa visual yang dituangkan ke dalam bingkai gambar ekspresi dengan konten dan tema yang relatif paralel. Bentuk-bentuk ikonisitas yang muncul dalam ekspresi gambar anak berada pada tingkatan yang berbeda, bergantung pada intensitas dan jenis digital game yang dimainkan. Diketahui pula bahwa tayangan televisi yang memiliki konten sama dengan digital game akan memperkuat imajinasi dan keterikatan anak dengan karakter yang mereka sukai. Secara ringkas, penelitian menghasilkanbeberapa temuan berikut:
- Pertama, game digital merupakan salah satu media interaktif yang digunakan anak sebagai sarana belajar dan bermain;
- Kedua, dalam usia pra-sekolah, aktivitas belajar dapat dimodifikasi sedemikian rupa dengan menggunakan sarana-sarana belajar anak yang mendorong kreativitas dan merangsang komunikasi verbal dan non-verbal secara menyenangkan, salah satunya melalui media gambar,
- Ketiga, secara ilmiah, terbukti bahwa terdapat pengaruh yang cukup erat antara kebiasaan bermain digital game dengan daya imajinasi anak terhadap penggambaran suatu tokoh atau peristiwa;
- Keempat, terjadi penyaluran bentuk-bentuk tanda (ikonisitas) mulai dalam bentuk yang paling sederhana hingga dalam bentuk yang cukup variatif dalam ekspresi gambar yang dihasilkan anak usia prasekolah;
- Kelima, terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara gambar yang dipengaruhi oleh digital games dan gambar yang tidak terpengaruh. Hal ini terlihat dari konten cerita, bentuk objek dan sumber rujukan yang digunakan dalam proses penciptaan karya-karya tersebut;
- Keenam, anggapan bahwa bermain digital game dapat membawa pengaruh buruk terhadap kemerdekaan berkreasi, secara ilmiah dapat dibuktikan bahwa anggapan tersebut kurang tepat;
- Ketujuh, digital game jika diberikan dalam porsi yang proporsional dapat menjadi sarana pembelajaran yang komunikatif dan memiliki nilai positif cukup tinggi bagi proses pembelajaran anak usia prasekolah.
Dampak dan Masalah Yang Timbul akibat Perkembangan Digital yang Cepat
Teknologi Informasi dan Komunikasi tidak hanya membawa dampak yang signifikan dalam perkembangan dan kemudahan dalam kehidupan kita, namun juga memudahkan kita dalam aktivitas kita dalam kehidupan sosial. Contohnya teknologi dalam hal ini Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memudahkan kita dalam berinteraksi jauh, lintas kota, pulau bahkan lintas negara dan benua sekalipun. Dengan adanya fitur dalam TIK (yaitu: internet) yang dewasa ini sering disebut social networking atau jejaring sosial, kita dengan mudahnya berinteraksi dengan kolega, teman lama, teman kerja, pacar bahkan orang yang baru anda kenal sekalipun. Berikut ini dijabarkan berbagai dampak Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kehidupan aktivitas sosial :
a) Perubahan pola pikir pria dan wanita.
Banyak pakar berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis, bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya merupakan pekerjaan pria semakin menonjol. Data yang tertulis dalam buku “Megatrend for Women : From Liberation to Leadership” oleh Patricia Aburdene dan John Naisbitt (1993) menunjukkan bahwa peran wanita dalam kepemimpinan semakin membesar. Semakin banyak wanita yang memasuki bidang politik, sebagai anggota parlemen, senator, gubernur, menteri (ex : Hillary Clinton) dan berbagai jabatan penting lainnya yang biasanya di bawah kendali kaum pria.
b) Meningkatnya rasa percaya diri masyarakat
Kemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa barat tidak lagi dapat memandang sebelah mata bangsa-bangsa Asia. Secara tidak langsung keterkaitannya dalam bidang TIK disini adalah negara maju Asia dalam bidang ekonomi, Korea, Jepang dan China merupakan negara dengan tingkat ketergantungan dan perkembangan TIK yang tinggi. (sumber : www.google.com)
c) Tekanan dan Kompetisi yang meningkat
Kompetisi dan tekanan di berbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi dan dampak dari meningkatnya pengetahuan yang merupakan dampak langsung dari Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras.
d) Kemudahan dalam aspek sosial dan bermasyarakat
Dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) aktivitas sosial dan bermasyarakat tidak lagi menemui kesulitan. Beberapadiantaranya adalah yang hangat di telinga kita akhir-akhir ini mengenai berbagai bencana yang menimpa negeri ini, TIK membantu berbagai aspek, contohnya adalah penggalangan dana yang dilakukan berbagai kalangan di dunia maya yakni di jejaring sosial, forum dan lain-lain. TIK juga dinilai sebagai cara jitu dalam kegiatan sosial lain dan membantu media dalam pengembangannya.
Dampak dari Teknologi Informasi dan Komunikasi seperti yang telah dijabarkan sebagian diatas merupakan sedikit dari dampak – dampak positif yang ditimbulkan oleh TIK dalam aktivitas sosial. Meski begitu Teknologi Informasi dan Komunikasi juga menimbulkan dampak negatif yang tidak sedikit. Berikut ini dijabarkan sebagian dari banyaknya aspek negatif atau masalah yang dapat ditimbulkan oleh TIK khususnya dalam hal ini aktivitas sosial:
- Kemerosotan moral warga masyarakat
Kemerosotan moral warga masyarakat khususnya generasi muda maupun remaja serta pelajar. Pergeseran perilaku sosial yang berkembang dewasa ini yakni kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan segala sesuatu yang bersifat material dan maya (baca: tingkat kebutuhan seseorang akan Teknologi Informasi dan Komunikasi) telah menyebabkan sebagian masyarakat menjadi “Kaya dalam materi dan pengetahuan namun miskin moral dan rohani”. Semakin jarang seseorang berinteraksi dengan manusia lain secara langsung juga dapat menyebabkan degradasi perilaku dan moral yang telah ditanamkan oleh leluhur dan orang tua kita.
- Berbagai tindakan menyimpang di kalangan remaja
Kenakalan dan tindakan menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat. Semakin lemah dan terkikisnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong, tolong-menolong telah melemahkan kekuatan-kekuatan sentriperal yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibat lanjut bisa dilihat bersama, berbagai andil penyalahgunaan TIK, contohnya berbagai kasus dan fenomena menarik yang belakangan ini terjadi, berbagai kasus mengenai penculikan dan tindakan asusila dengan mengandalkan celah dari situs-situs jejaring sosial, pemalsuan identitas dan pencemaran nama baik, pornografi, sampai pada pembajakan karya cipta dan perangkat lunak (software).
- Pola Interaksi dan aktivitas sosial antar manusia yang berubah
Kehadiran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) khususnya komputer pada kebanyakan rumah tangga kalangan menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga dan masyarakat. Komputer yang telah terkoneksi dengan internet dan berbagai perangkat lain, seperti netbook,tablet pc dan kini handphone telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Situs-situs jejaring sosial, berbagai aplikasi chatting telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagai warung internet (warnet) di sekitar kita dengan harga yang juga terjangkau juga telah memberi peluang kepada orang lain yang tidak memiliki perangkat untuk melakukan koneksi ke internet untuk berkomunikasi serta meakukan aktivitas sosial di internet kapanpun dan dimanapun.
Pengaruh Teknologi Informasi dan Komunikasi sangat dirasakan di era globalisasi saat ini. Berbagai perubahan aktivitas sosial yang telah dijabarkan secara ringkas di atas adalah bukti bahwa kita perlu menyikapi perkembangan TIK dengan bijak. Dalam data yang dirilis sebuah sumber dari Kontan On-line,Sampai dengan bulan Juni 1999, dari seluruh penduduk Indonesia yang berjumlah 220 juta jiwa, jumlah personal computer yang ada di negeri ini hanya sekitar 2 juta unit. Itu berarti hanya 0,95% dari jumlah penduduk.
Dengan perkembangan dan kemajuan dalam dunia TIK kini, khususnya internet, jumlah tersebut meningkat tajam sebesar 1.150 persen menjadi 30 juta jiwa dan Indonesia sendiri ada di peringkat 5 Asia di belakang peringkat pertama,China (338 juta pengguna), Jepang (94 juta), India (81 juta), dan Korea Selatan (37,5 juta). Indonesia sendiri telah menguasai 4,1 persen pengguna internet di Benua Asia. IWS (Internet World Stats) mencatat pengguna internet di Asia sendiri sebesar 738 juta orang, tumbuh 545,9 persen dibanding tahun 2000 lalu (http://www.beritanet.com).
Lantas, bagaimana cara kita menyikapi perkembangan TIK yang luar biasa derasnya? Akankah kita dapat mengambil manfaat yang ada atau malah terlena dan terjerumus dalam berbagai negatif yang juga ditawarkan oleh TIK? Kita mesti bersikap bijak dalam memanfaatkan berbagai manfaat dari Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Referensi Artikel :
http://mohammadarmy.blog.upi.edu/2010/11/07/makalah-dampak-teknologi-informasi-dan-komunikasi-terhadap-aktivitas-sosial/
http://khanzaku.wordpress.com/2010/01/11/pengaruh-visual-game-digital-pada-ekspresi-gambar-anak-prasekolah/
0 comments:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.